Akhlak kepada Nabi Muhammad Saw. Merupakan konsekuensi logis dari akhlak kepada Allah Swt. Rasulullah Saw. dan juga para rasul yang lain merupakan utusan Allah yang menyampaikan pesan pesan Allah kepada umat manusia. Allah Swt. menurunkan wahyu-wahyuNya kepada manusia melalui para rasul-Nya mulai Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad Saw. sebagai nabi dan rasul Allah yang terakhir memiliki keistimewaan dibanding nabi-nabi sebelumnya. Salah satu keistimewaannya adalah misi risalah Muhammad tidak terbatas pada umat (bangsa) tertentu, tetapi meliputi semua umat manusia (rahmatan lil’alamin). Semua umat manusia yang hidup pada masa Muhammad hingga tibanya hari akhir nanti wajib mengikuti syariat yang dibawa Nabi Muhammad Saw.
Sebagai nabi yang terakhir, Muhammad dibekali satu kitab Allah yang terlengkap, yakni Alquran yang isinya memuat keseluruhan isi kitab-kitab yang pernah turun sebelumnya. Dengan Alquran inilah Nabi Muhammad dapat menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapinya, di samping juga dengan ide-idenya yang mendapatkan bimbingan wahyu dari Allah Swt. (Sunnah/hadis). Semua yang tertuang dalam Alquran terealisasi dalam sikap dan perilaku Nabi Muhammad Saw. sehari-hari. Tidak ada satu pun sikap dan perilaku Muhammad yang menyimpang atau bertentangan dengan apa yang tertuang dalam Alquran. Karena itulah, setiap umat Islam wajib meneladani Akhlaq Nabi Muhammad Saw. dalam segala aspek kehidupan sehari-hari.
Berakhlak terhadap Nabi Muhammad Saw. merupakan salah satu pilar keyakinan (iman) dalam Islam. Banyak cara yang harus dilakukan dalam rangka berakhlak kepada Nabi Muhammad Saw. adalah menyintai dan memuliakannya, taat dan patuh kepadanya, serta mengucapkan shalawat dan salam kepadanya. Namun, yang paling penting dari semua itu adalah meneladaninya dalam kehidupan seharihari.
Meneladani Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw. adalah nabi terakhir yang mendapatkan banyak gelar baik dari Allah maupun dari manusia. Berbagai julukan diberikan kepada beliau atas kesuksesan beliau dalam melakukan misi risalahnya di muka bumi. Beliau berhasil menjadi pemimpin agama (sebagai Nabi) berhasil menjadi pemimpin negara (ketika memimpin negara Madinah). Di samping itu beliau juga berhasil dalam menjalankan berbagai kepemimpinan yang lain, seperti memimpin perang, memimpin musyawarah, dan memimpin keluarga. Karena itu, sudah sepantasnya umat Islam menjadikannya sebagi teladan yang terbaik. Terkait dengan hal ini Allah Swt. berfirman: ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab (33): 21).
Untu Meneladani Nabi Muhammad SAW perlu kita harus mengetahui Sifat-sifat beliau. Sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. maupun para nabi dan rasul yang lain adalah sbb:
1. Shiddiq, yang berarti jujur. Nabi dan rasul selalu jujur dalam perkataan dan perilakunya dan mustahil akan berbuat yang sebaliknya, yakni berdusta, munafik, dan yang semisalnya. Meneladani Nabi Muhammad Saw. dalam Kehidupan Sehari-hari .
2. Amanah, yang berarti dapat dipercaya dalam kata dan perbuatannya. Nabi dan rasul selalu amanah dalam segala tindakannya, seperti menghakimi, memutuskan perkara, menerima dan menyampaikan wahyu, serta mustahil akan berperilaku yang sebaliknya.
3. Tabligh, yang berarti menyampaikan. Nabi dan rasul selalu menyampaikan apa saja yang diterimanya dari Allah (wahyu) kepada umat manusia dan mustahil nabi dan rasul menyembunyikan wahyu yang diterimanya.
4. Fathanah, yang berarti cerdas atau pandai. Semua nabi dan rasul cerdas dan selalu mampu berfikir jernih sehingga dapat mengatasi semua permasalahan yang dihadapinya. Tidak ada satu pun nabi dan rasul yang bodoh, mengingat tugasnya yang begitu berat dan penuh tantangan.
Di samping empat sifat di atas, nabi dan rasul tidak pernah berbuat dosa atau maksiat kepada Allah (ma’shum). Sebagai manusia bisa saja nabi berbuat salah dan lupa, namun lupa dan kesalahannya selalu mendapat teguran dari Allah sehingga akhirnya dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Di samping memiliki sifat-sifat seperti di atas, Nabi Muhammad Saw. juga dikenal dengan sebutan al-amin, yang berarti selalu dapat dipercaya. Gelar ini diperoleh Muhammad sejak maih usia belia.
Cara-cara praktis yang dapat dilakukan untuk meneladani Rasulullah Saw. di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kita harus selalu bertaubat kepada Allah Swt. atas segala dosa dan kesalahan yang kita lakukan setiap hari
Sebagai manusia biasa kita harus menyadari bahwa kita selalu berbuat kesalahan dan dosa baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Rasulullah Saw. yang jelas-jelas tidak memiliki dosa saja selalu memohon ampun (beristighfar) dan bertaubat kepada Allah. Karena itu, jika kita tidak mau bertaubat kepada Allah, berarti kita tidak menyadari sifat kemanusiaan kita dan kita termasuk orang-orang yang sombong.
2. Sedapat mungkin kita harus dapat menjaga amanat yang diberikan oleh Allah kepada kita selaku manusia.
Amanat apa pun yang diberikan kepada kita, harus kita lakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemberi amanat tersebut. Karena itu, apa pun aktivitas yang kita lakukan, jangan sampai kita menyimpang dari aturan-aturan yang sudah berlaku sesuai tuntunan Alquran dan sunnah Nabi. Kita harus berusaha menjaga amanat ini sebagaimana Rasulullah yang tidak pernah berkhianat walau sekali pun.
3. Kita juga harus selalu memelihara sifat jujur dalam keseharian kita
Jujur merupakan sifat yang sangat mulia, tetapi memang sulit untuk diwujudkan. Terkadang orang dengan sengaja untuk tidak berbuat jujur dengan alasan bahwa jujur akan mengakibatkan hancur. Karena itu, dewasa ini kejujuran sulit ditemukan di tengah-tengah peradaban manusia yang semakin maju. Orang berusaha untuk mengesahkan perilaku tidak jujur. Seandainya kejujuran ini terpelihara dengan baik, maka para penuntut dan pembela hukum di negeri ini tidak akan terlalu sulit untuk menerapkan dan mewujudkan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Kenyataannya, sebagian besar orang tidak mau berbuat jujur, sehingga seringkali orang yang jujur malah menjadi hancur (akibat disalahkan). Rasulullah selalu berbuat jujur tidak hanya kepada para sahabatnya tetapi juga kepada lawan-lawannya. Dan inilah yang merupakan kunci keberhasilan Rasulullah dalam misi risalah dan kenabiannya.
Demikianlah Cuplikan Artikel Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW. Dalam Kehidupan Sehari-hari yang kami kutip ulang dengan gaya tulisan admin yang bersumber dari tulisan Dr. Marzuki, M.Ag. dosen tetap Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam dan Hukum Islam.
Semoga Bermanfaat dan Menambah Kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga Bermanfaat dan Menambah Kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.